Sejarah hendaknya merekam berbagai peristiwa dengan benar
lagi mendalam, dan menafsirkannya dengan tafsiran yang dapat terus berlaku.
Maka hendaknya ia menyebutkan aspek-aspek yang dihadapinya dan memberikan sifat
dan menegaskan tabiatnya.
Peristiwa sejarah biasa terjadi di sebuah lingkup geografis
dan zaman yang memiliki ciri-cirinya tersendiri, juga dalam syarat-syarat
material-ekonomi dengan karakternya yang khusus, dan ditengah berbagai
pemikiran, sistem, ideologi dan aliran dengan bermacam-macam bentuk dan
pertentangannya. Serta diantara kelompok-kelompok manusia yang masing-masing
memiliki kecenderungan, kejiwaan, karakter dan moral akhlaknya. Terlibat dalam
peristiwa itu juga banyak sosok-sosok yang memainkan peranan didalamnya sesuai
dengan keinginan, tabiat, dan kejiwaan mereka. Jadi sebuah peristiwa sejarah
terdiri dari kumpulan aspek-aspek yang saling berintervensi tersebut.
Untuk itu, sejarah seyogyanya menjelaskan kepada kita
bagaimana peristiwa itu terbentuk dari kumpulan aspek-aspek tadi. Dan
memastikan dampak dari aspek-aspek tersebut dalam peristiwa sejarah. Maka tidak
diragukan lagi bahwa misinya disini amatlah sulit. Amatlah mudah bagi sejarah
jika hanya merekam sebuah peristiwa seperti yang terjadi, adapun memberi
dukungan rekaman sejarah dengan menyebutkan aspek hingga sebuah peristiwa itu
terjadi, maka hal itu merupakan beban berat yang menggelayutinya dari bawah,
tetapi tetap wajib untuk dipikulnya walau dirasakan berat.
Dan pada permulaan pembahasan akan ditegaskan di sini
aspek-aspek tersebut, memberi perhatian dan menjadikannya sorotan mata.
Beberapa aspek yang berhadapan dengan peristiwa-peristiwa sejarah secara khusus
sebagai berikut:
- Pertama, Aspek kelompok-kelompok manusia dalam
kecenderungan dan tabiat warganya, kegiatan aktif atau kepasifannya,
keharmonisan atau keretakkannya.
- Kedua, Aspek individu-tokoh yang andil bagian dalam
peristiwa-peristiwa sejarah sesuai dengan keinginan, tabiat, dan kemaslahatan
mereka.
- Ketiga, Aspek materil ekonomi.
- Keempat, Aspek pemikiran-pemikiran,
ideologi-ideologi, aliran-aliran, sistem-sistem yang menyelimuti
golongan-golongan yang ada.
- Kelima, Aspek waktu (zaman).
- Keenam, Aspek geografi.
Setiap aspek dari aspek-aspek ini memiliki pengaruh dalam
peristiwa-peristiwa sejarah, dan terkadang sering berbenturan. Atau sulit untuk
membedakan satu sama lainnya secara tegas. Tetapi dengan mengetahui pengaruhnya
semakin jelas peristiwa¬peristiwa sejarah tersebut, dan tampak sebab-sebab dan
hasilnya.
Akan kita coba dalam pembahasan ini untuk menyingkap
pengaruh aspek-aspek ini, dan mengeluarkannya dari perut samudera peristiwa,
sehingga apabila kita mampu untuk m emunculkannya maka paparan sejarah akan
tampak lebih jelas dan mendalam, bahkan
seakan-akan kita dapat memahami darinya sesuatu yang sebenarnya sulit untuk
dimengerti serta bisa merapikan jalannya kejadian-kejadian yang sebelumnya
sulit untuk dirapikan.
Sehingga tidak disangkal lagi bahwa penjelasan pengaruh dari
setiap aspek-aspek tersebut menegaskan tanggung jawab sejarah, serta mengedepankan
nilai kejadian-kejadian sejarah, serta semakin memperteguh penilaian kita
terhadap para pelaku didalamnya, dan memudahkan kita untuk meniti menuju
kebenaran didalamnya.
Banyak orang mencoba untuk merancang sejarah kita dengan
jejalan pertikaian, peperangan, saling menjatuhkan, dan kekacauan. Dan bukan di
sini tempat untuk menanggapi mereka. Disini, kita akan mengurai teori yang
benar menuju pemaparan sejarah yaitu melalui sejumlah aspek-aspeknya yang bisa
menyuguhkan keterangan yang jelas, bahwa sebenarnya gambaran-gambaran tadi
sebenarnya tidaklah berdasar. Dan pada hakekatnya di sana terdapat langkah
keoptimisan dalam masyarakat Islam dan Arab, dan langkah tersebut haruslah ada
jalannya dalam masyarakat tersebut, karena keoptimisan merupakan salah satu
Sunnatullah yang tidak berubah. Yaitu keoptimisan yang terjadi di setiap
bangsa, bahkan juga di bangsa bangsa lain yang mungkin lebih sering melakukan
kekerasan dari apa yang pernah dihadapi kaum muslimin. Dan sejarah bangsa
bangsa yang lain bercampur aduk dengan peperangan, pertikaian dan kelcacauan
yang lebih parah dari sejarah bangsa Arab, seperti sejarah bangsa Perancis dan
Jerman sejak pecahnya revolusi Perancis. (Perancis dan Jerman termasuk bangsa
besar yang berperan dalam membentuk sejarah dunia). Sejarah keduanya penuh
sesak dengan pertempuran seperti: perang revolusi Perancis, perang Napoleon,
perang 1870, perang 1914, perang 1939, itu semua terjadi pada kurun waktu
mendekati satu abad setengah. Dan para korban yang jatuh pada peperangan tersebut
melampaui lipatan kali jumlah korban peperangan dalam sejarah kita seluruhnya.
Apapun jadinya, apabila diketahui sebab-musabab peperangan
tersebut maka keheranan akan sirna. Dan yang penting dalam sejarah
bangsa-bangsa bahwa peperangan tidak boleh menjadi penghalang bagi rakyat untuk
maju, berpera¬daban, dan membangun.
Sedang sejarah kita, peperangan tidak pernah menghalangi itu
semua (seperti yang akan dilihat oleh para pembaca), meskipun apa yang akan
dipaparkan dalam postingan ini sebenarnya adalah sejarah politik, dan
didalamnya peran pembangunan dan peradaban jauh lebih sedikit dibandingkan
dalam sejarah peradaban, pemikiran, sistem politik dan sebagainya yang
mengikutinya baik ilmu fiqh, hukum, ilmu pengetahuan dan industri (teknologi).
Tujuan saya dalam menulis sejarah ini bukan untuk
memperbaiki, memberi daya tarik dan memperindahnya, sehingga tidak lagi berupa
sejarah melainkan berubah menjadi sanjungan dan pujian semata. Maksud saya
adalah menjelaskan kebenaran-kebenaran dari sejarah itu secara shahih, dan
menafsirkannya dengan aspek-aspeknya baik lahir maupun batin, dan saya akan
coba menampilkan macam-macam aliran yang berperan di situ, dimana pembaca pada
masa kini bisa melihat dengan jelas periode-periode sejarah kita dengan segala
aliran yang ada dan aspek-aspek yang tersembunyi ataupun lahiriah serta
kejadian-kejadian yang sebenarnya.
Dan bukan tujuan saya di sini, untuk merinci sejarah
tersebut, melainkan saya sengaja untuk tidak memasukinya, dengan harapan yang
tampak justru kebenaran yang asli, atau menyuguhkan persaksian. Rincian
peristiwa dalam sejarah kita sudah cukup banyak, juga buku-buku klasik penuh
dengannya, bahkan buku-buku terkini ikut menampilkannya tapi belum dapat
mencapai maksudnya. Orang yang menelaah sejarah bukan keinginannya untuk
mengetahui secara terperinci, melainkan besar hasratnya untuk menggapai hakekat
asli serta alur-alur besarnya. Ibaratnya seperti orang yang mendatangi kota
besar, dia tidak akan mengenal kota itu dengan mengunjungi banyak jalan
kecilnya, justru akan mengenalnya dengan mengetahui gedung-gedung instalasi
besar, jalan-jalan terkenal, museum, dan obyek-obyek penting.
Sedang rincian dalam sejarah, akan dicari oleh para ahli
sejarah untuk membuktikan teorinya atau untuk lebih memahami kejadian, dan
meletakkannya pada tempatnya yang benar. Adapun pada postingan ini bukan
diperuntukkan para pakar sejarah, melainkan untuk sejarah itu sendiri dan bagi
yang ingin menelaahnya.
Dan saya akan menyelisihi kaedah saya dalam penulisan ini
--yaitu tidak merinci pada satu peristiwa fitnah--kecuali satu peristiwa, yaitu
pada kejadian fitnah yang terjadi di masa Utsman. Di peristiwa ini saya ingin
mencapai kepada teori baru, maka dari itu saya harus memperluas dan masuk
wilayah pemaparan secara rinci agar bisa membantu persaksian. Sehingga teori
itu tampak jelas dan didasari atas persaksian yang akurat dan dokumentasi yang
lengkap.
Dan jalan yang saya tempuh dalam memaparkan
peristiwa-peristiwa agaknya akan nampak detail, namun singkat dalam menunjukkan
kepada suatu sumber. Pada pembahasan fitnah khususnya saya sengaja menyebutkan
sumber-sumber yang akurat dengan segala rincian halaman dan jilidnya. Sedang
saat mempersingkat kejadian-kejadian bersejarah tidaklah diperlukan penunjukan
sumber atau halamannya. Apalagi kabu peristiwa itu cukup terkenal, sedangkan
pada peristiwa yang tidak dikenal atau memerlukan penyertaan teks-teks baru
lainnya, maka saya akan menyebut sumber peristiwa itu disertai dengan teksnya.
Singkatnya, selain peristiwa fitnah tersebut, tidak ada hal
baru dalam pembahasan ini jika menampilkan dokumen-dokumen tidak dikenal atau
kejadian-kejadian yang tidak diketahui sebelumnya. Melainkan yang baru adalah
memahami dokumen-dokumen dan peristiwa yang terkenal dengan pemahaman yang
sebenarnya, serta penjelasan aspek-aspek utamanya dengan mengaitkan antara
sebab musabab dan mengetahui harapan yang terjadi diantara aspek-aspek tersebut
dan apa yang dapat diperoleh dari harapan tersebut.
Semoga Allah membuka jalan bagi kita untuk mengetahui
kebenaran dan menjelaskannya dengan sebenar-benarnya penjelasan.[]
Dari Buku: Dinasti Umawiyah, Dr Yusuf Al-Isy